Skip to main content

SIMULASI JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PACKET TRACER


A.     Latar Belakang
Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (pesan instan), dan dapat mengakses informasi(browsing web).
Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan terdapatperangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti HubBridgeSwitchRouterGateway sebagai peralatan interkoneksinya.
Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :
  1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah pribadi (PAN), Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atauWide Area Network (WAN). Jaringan wilayah pribadi merupakan jaringan milik pribadi dan berjarak pendek ±10m dan salah satu aplikasi dari PAN ini adalah bluetooh, inframerah, zigbee. Jaringan wilayah local (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi. Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer. Kabel transmisi yang digunakan adalah kabelserat optik. Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antarnegara, bahkan antar benua. Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia. Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.
  2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer). Jaringan klien-server pada dasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi server dari komputer lainnya yang sebagai klien(client). Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer server, komputer server ini yang akan mengatur pelayanannya. Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi server, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-serverprint-serverdatabase server dan sebagainya. Tentu saja konfigurasi komputer server biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas harddisk, maupun kecepatan prosessornya. Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya. Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.
  3. Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:
    1. Topologi bus
    2. Topologi bintang
    3. Topologi cincin
    4. Topologi mesh
    5. Topologi pohon
    6. Topologi linier
  4. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
    1. Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer klien dan server yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer peladen.
    1. Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.
  1. Berdasarkan media transmisi data
Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.
Untuk membangun sebuah jaringan computer, terdapat beberapa software yang digunakan untuk mensimulasikan jaringan computer, diantaranya:
a.                   Packet Tracert
b.                  OPNET (Optimized Network Engineering Tools)
c.                   OMNeT++ Network Simulation Framework
Dan akan saya bahas saat ini adalah Packet Tracer. Packet Tracer merupakan simulator dari CISCO, dan bagi teman-teman yang bergerak di bagian IT, untuk hal CISCO pastinya sudah mengenal dengan baik software ini karena merupakan pondasi utama dalam mengenal suatu jaringan komunikasi.
Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Sebelum melakukan konfigurasi jaringan yang sesungguhnya (mengaktifkan fungsi masing-masing device hardware) terlebih dahulu dilakukan simulasi menggunakan software ini. Simulasi ini sangat bermanfaat jika membuat sebuah jaringan yang kompleks namun hanya memiliki komponen fisik yang terbatas.

Cara menjalankan Packet Tracer :
-         Install Source Program
                                      
Gambar 1. Tampilan Awal Packet Tracer
-         Pilih Device yang digunakan, drag ke tengah layar

-     Hubungkan masing-masing device dengan kabel yang sesuai.
Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram.
Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :
Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :
Router – Switch
Router – Hub
PC – Switch
PC – Hub
Untuk mengkonfigurasi Router melalui PC gunakan kabel Roll-Over
Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over:
Router - Router
Router – PC
Switch - Switch

Switch – Hub
-     Konfigurasi masing-masing device
Proses konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya.
Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2 mode konfigurasi yang dapat dilakukan : mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line Interface).
Contoh konfigurasi dengan mode GUI.
       Klik device yang akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Klik interface yang diinginkan. Isi IP Address dan subnet mask-nya. Lakukan hal yang sama untuk interface-interface dan device yang lain.

B.     Pembahasan
  KONFIGURASI CISCO ROUTER
1.                  Untuk memasang device, klik ikon device lalu klik pada area workspace
2.                  Untuk menghapus device, klik tombol Del (X) pada bagian sebelah kanan lalu klik device yang mau dihapus. Blok beberapa device untuk menghapus lebih dari satu device.
3.         Tambahkan device Router, lalu klik 2x, klik tab CLI. Jika ada pertanyaan “Continue with configuration dialog? [yes/no]:” jawab no, ENTER
 
Aturan penggunaan kabel Cross dan Straight
Cross : PC to PC, Router to Router, PC to Router, Switch to Switch
Straight : PC to Switch, Router to Switch, Router to Hub
A.     Membangun Jaringan Peer to Peer
Menghubungkan 2 PC
Langkah 1:
a. Buatlah dua PC seperti gambar di atas.
b. Lakukan koneksi diantara dua PC di atas. (Gunakan kabel Cross untuk menghubungkan 2 PC)
c. Masukkan IP address pada masing-masing PC.

Computer
IP Address
Subnet mask



PC – 0
192.168.1.2
255.255.255.0



PC – 1
192.168.1.3
255.255.255.0



Langkah 2:

a. Klik pada jendela Simulation untuk memulai skenario.
b. Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1.
c. Klik play untuk mengetes konektifitas diantara dua PC.

Langkah 3.1:
a. Klik jendela Topology

b. Klik pada PC 0 an seting ke half duplex (default-nya adalah auto negotiate)
c. Lakukan hal yang sama pada PC 1

d.  Klik jendela Simulation
e. Tambahkan Paket dari PC 0 ke PC 1 f. Klik “play” untuk melihat simulasinya

Catatan: akan terjadi kolision pada koneksi half duplex ketka dua klien mengirimkan paket data pada waktu yang bersamaan.

Langkah 3.2:
a.   Klik jendela Topology
           
b.   Klik pada PC 0 an seting ke full duplex
c.   Lakukan hal yang sama pada PC 1

d.   Klik jendela Simulation

e.   Tambahkan Paket dari PC 0 ke PC 1
f.    Klik “play” untuk melihat simulasinya

Catatan: kolision tidak terjadi pada koneksi full duplex (data dikirimkan secara simultan)
B.     Membangun Jaringan Berbasis Hub
Langkah 1:


a.   Buatlah dua PC seperti gambar di atas.

b.   Lakukan koneksi diantara dua PC di atas.

c.   Masukkan IP address pada masing-masing PC.

Computer
IP Address
Subnet mask
PC – 0
192.168.1.1
255.255.255.0
PC – 1
192.168.1.2
255.255.255.0
Langkah 2:
a. Klik pada jendela Simulation untuk memulai skenario.
b. Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1.
c. Klik play untuk mengetes konektifitas diantara dua PC.
Langkah 3:
a.   Klik jendela Topology
b.   Tambahkan satu PC lain, koneksikan dengan hub. Masukkan IP address 192.168.1.3 dan subnet mask 255.255.255.0
c.   Klik jendela Simulation dan klik “play” untuk melihat simulasi lagi. (Hub tidak menyaring lalu-lintas data, melainkan menyalurkan ke semua workstation yang terhubung jaringan.)
d.   Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1 dan PC 2 ke PC 0.
        e.     Klik “play” untuk melihat simulasinya.

C.     Membangun Jaringan Berbasis Switch
Langkah 1:
a.   Buatlah dua PC seperti gambar di atas.
b.   Lakukan koneksi diantara dua PC di atas.
c.   Masukkan IP address pada masing-masing PC.
Computer
IP Address
Subnet mask



PC – 0
192.168.1.1
255.255.255.0



PC – 1
192.168.1.2
255.255.255.0



Langkah 2:
a.   Klik pada jendela Simulation untuk memulai skenario.
b.   Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1.
c.    Klik play untuk mengetes konektifitas diantara dua PC.
d.   Klik switch untuk melihat tabel MAC address. (MAC address PC 0 dan PC 1 terlihat di tabel.)
Langkah 3:
a.   Klik pada jendela Topololgy
b.   Tambahkan sebuah PC dan koneksikan dengan switch. Masukkan IP address 192.168.1.3 dan subnet mask 255.255.255.0.
c.   Klik jendela Simuation dan klik “play” untuk melihat simulasinya. (Switch memilih port/saluran sesuai dengan alamat tujuan.)
d.   Klik switch untuk melihat tabel MAC address lagi. (MAC address PC 2 terlihat di tabel). Sebuah Switch mempelajari alamat-alamat semua perangkat yang terhubung, dan mengirimkan data hanya ke tujuannya).
Langkah 4:
a.   Tambahkan paket dari PC 0 ke PC 1, PC 1 ke PC 2 dan PC 2 ke PC 0, ada track yang sama.
b.   Klik “play” untuk melihat simulasinya.
c.   Catatan: tidak terlihat adanya kolision sebab switch membuat microsegmen secara otomatis

ROUTER
Router bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan routerlah yangmengatur mekanism pengiriman selain itu router juga memilih “jalan terbaik” untukmencapai tujuan. Ada dua jenis router  berdasarkan cara ruting-nya, yaitu Router Statis dan Router Dinamis.

1. Router Statis
Router Statis adalah Router yang me-rutekan jalur spesifik yang ditentukan oleh user  untuk   meneruskan  paket  dari  sumber  ke  tujuan.  Rute  ini  ditentukan  oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP "internetwork".
Rute Statis    Rute  yang  dipelajari  oleh  router  ketika  seorang  administratormembentuk  rute secara manual. Administrator harus memperbarui atau meng"update" rute   statik   ini   secara   manual   ketika   terjadi   perubahan   topologi   antar   jaringan (internetwork). Mengkonfigurasi router  statis adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.

2. Router Dinamis
Router  Dinamis  adalah  Router  yang  me-rutekan  jalur  yang  dibentuk  secara otomatis  oleh   router  itu  sendiri  sesuai  dengan  konfigurasi  yang  dibuat.  Jika  ada perubahan topologi antar jaringan, router otomatis akan membuat ruting yang baru.

Tabel Routing
Supaya router  bisa  melayani  permintaan  untuk  meneruskan  pengirima data, makarouter harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus dikirim ke jaringan yang mana?  Tabel  yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabelrouting yang berisi NETID dan Default gatewaynya.
Berdasarkan gambar 1, berikut ini adalah skenario pengiriman data dari komputer
192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 :
1.  Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari bahwa alamat  tujuan  tidak  berada  di  jaringan  lokal,  maka  komputer  mencari  daftar “default gateway pada property TCP/IP yaitu 192.168.1.13. Paket datakemudian dikirim ke Gateway tersebut.
2.  Pada   komputer   192.168.1.13   paket   data   tersebut   kembali   diperiksa,   dan ditemukan pada  tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan
192.168.2 lewat IP 192.168.2.43
3.  Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.2.36

Mengkonfigurasi static routing
Membangun static routing pada router-router tidak begitu sulit. Anda tinggalmasuk ke  global configuration mode dan jalankan formula berikut pada masing-masing router yang akan dikonfigurasikan :

Ip route <destination><mask><next_hop_address>

Berikut ini adalah detail untuk masing-masing opsi :
Ip route:   perintah untuk membuat static routing itu sendiri Destination network tujuan yang hendak ditambahkan ke routing table Mask subnet mask yang digunakan dalam network Next_hop_address  address  dari  hop  router selanjutnya,  yakni  yang  akan menerim paket  dan  mem-forward-nya lagi  ke  network remote.  Tidak lain berupa interface router dari router dari network yang terkoneksi secara langsung.

Contoh :
Router(config)#ip route 10.252.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2

Artinya :
Ip network tujuan : 10.252.0.0
Mask      : 255.255.255.0
IP Next hop : 172.16.0.2

1.1. Mengkonfigurasi static routing pada Packet Tracer

Simulasikan desain jaringan di bawah ini, gunakan Static Routing
1.  Konfigurasi masing-masing PC : PC 1 : 192.168.2.2
PC 2 : 192.168.2.3
PC 3 :192.168.1.2
PC 4 : 192.168.1.4
PC 5 : 10.0.0.3
PC 6 : 10.0.0.5
PC 7 : 10.0.1.2
PC 8 : 10.0.1.6

Klik pada PC yang akan diset. Pilih menu Desktop. Pada IP Configuration, ketik IP Address,  subnet  mask  dan  default  gateway  (nomor  IP  dari  Router  yang terhubung langsung ke PC tersebut).
2.  Konfigurasi masing-masing Router
Klik router yang akan dikonfigurasi. Pilih menu Config. Pilih Interface Æ Serial
1/0. Isi IP Address dan Subnet Mask-nya. Jangan lupa ON kan Port Status.  Lakukan hal yang sama untuk interface yang lain (serial maupun fastethernet).
Khusus untuk koneksi serial, jika router yang dikonfigurasi merupakan sisi DCE, isilah clock rate yang besarnya tergantung dari setting yang diinginkan.

Router 2
Serial 1/0 : 172.16.1.1      ÆDCE Fe 0/0 : 192.168.2.1

Router 0
Serial 1/0 : 172.16.1.2  ÆDTE Serial 2/0 : 172.16.0.1 Æ DCE Fe 0/0          : 192.168.1.1

Router 1 :
Serial 1/0 : 172.16.0.2 ÆDTE Fe 0/0      : 10.0.0.1
Fe 0/1      : 10.0.1.1



 3.  Jika seluruh device sudah selesai dikonfigurasi, lakukan pengecekan koneksi antarmasing-masing         
      device tersebut dengan perintah ping
4.  Konfigurasi pada gambar 2 belumlah lengkap, karena belum tersedianya Tabel Routing pada  masing-masing Router. Jika dilaksanakan perintah ping dari satu device dalam sebuah segmen jaringan  ke device lain pada segmen jaringan yang lain,maka koneksi tidak akan terhubung. Tabel Routing dibuat di masing-masing Routermenuju ke jaringan-jaringan yang tidak terhubung langsung dengan router tersbut.Pembahasan detail tentang Tabel Routing akan dijelaskan pada sub bab yang lain.

1.2. Mengkonfigurasi static routing pada Router Fisik

Disain jaringan sama seperti gambar 2.
Siapkan peralatan sebagai berikut : 3 buah router (2811), 4 buah switch (2960) dan 8 buah PC.  Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.  Pasang interface serial pada slot yang kosong pada router. Cara instalasinya sama seperti yang dijelaskan di Packet Tracer.
       2.   Siapkan kabel Rollover. Hubungkan sisi konektor RJ-45 ke Console di Router dan sisi konektor
             DB 9 ke bagian port serial COM 1.
       3.   ON kan device tersebut. Pada PC, masuk ke Hyperterminal. Set parameter  bit per second,
             data bit, parity, stop bit dan flow control dengan nilai 9600,8,N,1,N seperti gambar 8.
4.  Tunggu  sampai  ada  response  dari  router  yang  bersangkutan.  Isi  user  id  dan password yang diminta. Selanjutnya di display kan sebagai berikut :

Router >  enable   Æ ketik (untuk meng-enable router ybs).
Anggap Router ini sebagai Router 2. Kita akan mengeset Router tersebut sesuai dengan konfigurasi Router 2 yang ada pada gambar 1

Router 2 :
Router > enable  Æ meng-enable router yang bersangkutan
Router#conf t
Router(config)#interface serial 0/1/0
Router(config-if)#ip address 172.16.1.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fasethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router 0 :Router > enable Router#conf t
Router(config)#interface serial 0/1/0
Router(config-if)#ip address 172.16.1.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#interface serial 0/1/1
Router(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#clock rate 9600
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fasethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Router 1 :Router > enable Router#conf t
Router(config)#interface serial 0/1/0
Router(config-if)#ip address 172.16.0.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#interface fasethernet 0/0
        Router(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#interfacefasethernet 0/1
Router(config-if)#ip address 10.0.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
        Router(config-if)#exit
Untuk mengecek seluruh konfigurasi pada masing-masing router, ketik perintah : Router#show running-startup

5.  Hubungkan  masing-masing  router  dengan  switch  pasangannya  menggunakanstraight through  cable dan masing-masing switch ke PC-PC yang terhubung dengannya juga dengan straight through cable. Set IP address PC sesuai dengan konfigurasi pada gambar 2. Klik Control Panel, pilih Network Connection, Klik 2 kalipada gambar LAN. Pada LAN Status klik tombol Properties. Ketik nomor IP, subnetmask dan default gateway seperti yang didisain pada gambar 2.
Menciptakan Tabel Routing Static
       Setelah  seluruh  device  dikonfigurasi,  perlu  ditambahkan  Tabel  Routing  dimasing-masing Router. Tabel Routing ini menunjuk ke jaringan (network) yang tidak terhubung langsung dengan router tersebut.. Seperti yang telah disebutkansebelumnya, Tabel Routing Static dibuat oleh Administrator secara manual. Tabel iniperlu di-update jika ada perubahan konfigurasi jaringan. Bentuk Tabel Routing Staticditunjukkan pada gambar 10.

  
- Pada masing-masing router tambahkan perintah :
ip route <network IP> <netmask> <next hop>

Router 0 :
Router(config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.0.2
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.1.1
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 172.16.1.1

Router 1 :
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.0.1
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.252 172.16.0.1
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.0.1
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 172.16.0.1

Router 2 :
Router(config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Router(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 172.16.1.2
Untuk melihat seluruh konfigurasi ip route di masing-masing router, ketik perintah show ip route Æ pada priviledged mode
Menciptakan Tabel Routing Dinamis
a Routing RIP (Routing Information Protocol)
Langkah-langkah :
1.  Menciptakan rute dengan model RIP
router rip                            Æ pada priviledged mode
network <IP network>        Æ pada Global Configurationmode write mem    Æ   -“-
2.  melihat semua rute ke masing-masing router yang lain show ip route     Æ pada priviledged mode
3.  hanya melihat rute RIP saja
show ip route rip                Æ pada priviledged mode

Contoh : dari konfigurasi gambar 1
-    Menciptakan rute dengan model rip di masing-masing router
-    Melihat  seluruh  konfigurasi  rute  pada  router  (menuju  jaringan  yang  tidak terhubung langsung dengan router)

Router#show ip route

Akanditampilkan : (Untuk Router 0)
R 192.168.2.0/24 via 172.16.1.1 serial 0/0
R 10.0.0.0/24 via 172.16.0.2 serial 0/1
R 10.0.1.0/24 via 172.16.0.2 serial 0/1
C 172.16.1.0 directly connected serial 0/0
C 172.16.0.0 directly connected serial 0/1
C 192.168.1.0 directly connected fastethernet 0/0


-    Melihat  seluruh  konfigurasi  rute  pada  router  (menuju  jaringan  yang  tidak terhubung langsung dengan router)

Router#show ip route
Akan ditampilkan : (Untuk Router 0)
D 192.168.2.0/24 via 172.16.1.1 serial 0/0
D 10.0.0.0/24 via 172.16.0.2 serial 0/1
D 10.0.1.0/24 via 172.16.0.2 serial 0/1
C 172.16.1.0 directly connected serial 0/0
C 172.16.0.0 directly connected serial 0/1
C 192.168.1.0 directly connected fastethernet 0/0

D Î Routing EIGRP

c)  Routing OSPF (Open Shortest Path First)
Menciptakan Routing dengan model OSPF
router ospf <process id>
network <ip network>

-    Perintah untuk melihat Route dari terminal pengirim ke terminal tujuan : Router#traceroute <ip tujuan>

(akan ditunjukkan rute melalui jaringan mana saja sampai ke tempat tujuan)

A.     Kesimpulan
  1. Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (pesan instan), dan dapat mengakses informasi(browsing web).
  2. Klasifikasi jaringan komputer terbagi menjadi :
    1. Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah pribadi (PAN), Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network(LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network(MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN)
    2. Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer).
    3. Berdasarkan topologi jaringan menjadi topologi bus, topologi cincin, topologi bintang, topologi mesh, topologi pohon, topologi linier
    4. Berdasarkan media transmisi data menjadi wireless (nirkabel) dan kabel
    5. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data menjadi jaringan terpusat dan jaringan terdistribusi
  3. Untuk membangun sebuah jaringan computer, terdapat beberapa software yang digunakan untuk mensimulasikan jaringan computer, diantaranya:
    1. Packet Tracert
    2. OPNET (Optimized Network Engineering Tools)
    3. OMNeT++ Network Simulation Framework
4.       Packet Tracer adalah sebuah software simulasi jaringan. Simulasi ini sangat bermanfaat jika membuat sebuah jaringan yang kompleks namun hanya memiliki komponen fisik yang terbatas
5.       Software Packet tracert ini akan lebih berguna dalam pembangunan suatu jaringan computer karena berisikan komponen serta hardware yang ingin disimulasikan, tetapi mengalami kendala pada optimasi jaringannya disebabkan software ini mensimulasikan suatu jaringan yang ingin dibuat dan jika teman ingin mengetahui optimasi dari jaringan tersebut bisa disarankan menggunakan OPNET.
6.       Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut:
Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :
1.         Router – Switch
2.         Router – Hub
3.         PC – Switch
Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :
1.         Router - Router
2.         Router – PC
3.         Switch - Switch
4.         Switch – Hub
5.         PC – Hub
Untuk mengkonfigurasi Router melalui PC gunakan kabel Roll-Over

B.       Daftar Pustaka
1.      wikipedia (2012). Jaringan Komputer. Fromhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer, 15 Juli 2012.
  1. Suroso, Agus (2007). SIMULASI JARINGAN KABEL DAN WIRELESS MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI JARINGAN PACKET TRACER VERSI 3.2, 2007, AJIBARANG: TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK MA’ARIF NU 1.
  2. Amang (2012). Pelatihan CISCO Router, Jakarta.

Comments

Popular posts from this blog

Pengumpulan Tugas Kelas XI TKJ - 2021-2022

Berdasarkan pembelajaran luring dari saya atas nama Pratama Gilang Firmansyah, S.Kom., MM silakan anda untuk mengunjungi Link berikut untuk melakukan pengumupulan tugas  dan yang saya sampaikan tadi  1.  Pengumpulan Tugas  Untuk siswa kelas XI Teknik Komputer dan jaringan silakan mengumpulkan tugas pada link dibawah ini sesuai dengan link yang sudah saya bagikan  Disini      Terima kasih  Wassalamualaikum wr.wb

Membuat topologi jaringan menggunakan routing static dengan cisco packet tracer

  Apa yang dimaksud routing static ? Static Routing atau Routing statis adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static merupakan pengaturan paling sederhana dalam suatu jaringan komputer. Nah, disini kita akan belajar contoh penggunaan dari routing static tersebut. Contohnya seperti yang akan kita lakukan dibawah, selamat belajarr :) Buka aplikasi cisco packet tracer kemudian kita letakkan 2 router, 2 switch dan terdapat 2 PC pada masing-masing router. Pada gambar dibawah, hubungkan PC dengan Switch dan Router dengan Switch. Untuk menghubungkan Router dengan Router kita menggunakan kabel Cross. Pada gambar dibawah terdapat beberapa kab e l untuk menghubungkan sebuah jaringan yang bisa dilihat di cisco packet tracer. Namun untuk menghubungkan perangkat yang berbeda device, contohnya seperti PC dan Switch digunakan kabel Straight, namun jika perangkat sama seperti Router dengan router maka digunakan k