Dahulu
kala, tinggallah seorang gadis cantik bersama 2 orang kakak dan Ibu tirinya.
Sejak ayah kandungnya meninggal, ia diperlakukan seperti seorang pembantu.
Dipaksa untuk menuruti segala permintaan ibu dan kedua kakak tirinya. Meskipun
begitu, Cinderella tetaplah seorang gadis yang baik hati, ia tetap menyayangi
kedua kakak dan ibu tirinya.
Suatu
hari istana akan mengadakan pesta dansa. Undangan pun disebar hingga ke pelosok
desa. Pesta dansa ini bertujuan untuk mencari gadis yang akan menjadi
permaisuri pangeran. Mendengar kabar gembira itu, kedua kakak tiri Cinderella
sangat bahagia. “ibu, tolong pilihkan aku gaun yang paling cantik untuk
menghadiri pesta dansa di istana malam nanti” ujar kakak sulung. “aku juga bu,
belikan aku gaun yang baru. Aku tak ingin pangeran kecewa saat berdansa
denganku” timpal kakak kedua. Mendengar puterinya berceloteh ria, ibu menjawab
“tentu saja, ibu akan memilihkan baju yang bagus untuk pesta nanti malam”.
Cinderella yang sedang menyapu terlihat sangat bahagia, dalam hatinya ia juga
ingin pergi ke pesta dansa di istana, ia pun berkata kepada Ibu tirinya “Ibu,
tolong ijinkan Aku untuk pergi ke pesta dansa, aku tidak butuh gaun baru. Cukup
ijinkan aku saja bu”. Ibu dan kedua kakak tirinya sangat kesal dan memarahi
Cinderella. Sang ibu berkata “tidak bisa, kau di rumah saja”. Mendengar itu,
Cinderella pun terdiam. Harapannya untuk bertemu pangeran gagal. Meskipun
begitu ia tetap ikhlas menjalani perlakuan ibunya.
Hingga
tibalah waktu pesta dansa. Ibu dan kedua kakak tirinya sudah bersiap pergi ke
istana. Mereka memakai gaun terbaik dengan sepatu dan dandanan yang cantik.
Sedangkan Cinderella hanya bisa menatap kepergian mereka dari balik jendela.
Ketika Cinderella sedang bersedih, tiba-tiba terdengar suara wanita cantik
“tenanglah Cinderella, kau akan mengikuti pesta dansa malam ini. jangan
khawatir, aku yang akan membantumu”. Cinderella terkejut “kau siapa?”. Wanita
cantik itu menjawab pelan “aku peri kahyangan, kemarilah”. Dengan senyum yang
menawan, peri itu memutar-mutar tongkatnya di depan Cinderella. Seketika Cinderella
berubah seperti seorang putri kerajaan. Ia memakai gaun yang bagus, mahkota
emas, wajah yang cantik jelita, serta sepasang sepatu kaca. Cinderella pun
nampak bahagia “terimakasih peri.
Tapi
bagaimana caranya agar aku bisa pergi ke istana itu? Aku tidak punya uang untuk
menyewa kereta” ujar Cinderella. Dalam sekejap, peri cantik itu menghadirkan
pengawal dan kereta kuda untuk Cinderella. “kau bisa menaiki kereta kuda ini.
ingat, pengaruh sihir ini akan hilang saat tengah malam”. Mendengar itu, Cinderella
pun mengangguk dan segera menuju ke istana.
Sesampainya
di istana, semua terpana melihat kecantikan Cinderella. Bahkan ibu dan kedua
kakak tirinya tidak berhasil mengenalinya. Pangeran pun jatuh cinta, ia
mengajak Cinderella berdansa. Cinderella sangat bahagia. Tiba-tiba lonceng
tengah malam melengking “aku harus pergi pangeran” ujar Cinderella. “tunggu
putri, siapa namamu?” jawab pangeran yang berlari mengejar Cinderella. Tanpa
disengaja, sepatu kaca Cinderella terlepas sebelah di teras istana. Sepatu kaca
itu akhirnya di ambil oleh pangeran. Dalam hati ia berjanji akan mencari sang
putri pemilik sepatu kaca itu.
Keesokan
harinya, pangeran bersama pengawal pergi hingga ke pelosok negeri, namun tak
ada gadis yang cocok dengan sepatu kaca itu. Hingga tibalah pangeran di rumah
Cinderella. Kedua kakak tirinya sangat girang mendengar kedatangan pangeran
“berikan padaku, aku akan mencoba sepatu kaca itu” sahut dua kakak tiri
Cinderella bersamaan. Namun, ternyata sepatu kaca itu tidak cocok dengan
mereka. Tiba-tiba Cinderella berkata “biar aku mencobanya pangeran”. Pangeran
menjawab “silahkan nona”. Melihat hal itu ibu tiri berkata “Cinderella,
memalukan sekali kau”. Singkat cerita, Cinderella mencoba sepatu kaca itu dan
cocok di kakinya. Pengeranpun merasa gembira dan berkata “kaulah putri yang
selama ini aku cari”.
Cinderella
pun akhirnya dibawa oleh pangeran ke istana dan mereka hidup bahagia.
Comments
Post a Comment
terima kasih telah berpartisipasi pada blog kami